Anita adalah kembang desa yang datang ke kota untuk mencoba peruntungannya. Dia seorang gadis berumur 21 tahun dengan kulit putih, dengan tubuh proposional dan tentu saja seperti kembang desa pada umumnya, berambut hitam dan panjang menyentuh pinggang. Anita sangat menyayangi rambutnya dan tak pernah absen untuk merawatnya. Anita datang ke jakarta untuk mencari sebuah pekerjaan. beruntung baginya belum lama ia datang ke jakarta ia sudah langsung mendapat pekerjaan sebagai pelayan sebuah restoran terkenal dijakarta. Restoran ini sangat terkenal dan merupakan restoran yang sangat ternama di jakarta.
Tamu nya dari mulai selebritis hingga pejabat-pejabat, dan terkenal di didalam maupun luar negeri. Tak heran bila pelayanan disana semua harus serba profesional. Beruntung bagi pendatang seperti anita bisa diterima bekerja di restoran itu karena gajinya yang sangat besar untuk ukuran seorang pelayan restoran, mungkin karena restoran ini restoran besar. Pemiliknya adalah pak doni, seorang bos besar yang memiliki usaha dimana2. Ia terkenal tegas dan sangat disiplin, tak heran banyak karyawan yang takut dan selalu patuh dengan perintahnya.
Sudah 3 bulan anita bekerja direstoran tersebut. Dan pada hari itu atasan bu rani nya mengumpulkan seluruh karyawan untuk berkumpul, untuk menginformasikan bahwa restoran tersebut akan kedatangan tamu spesial maka dari itu semua karyawan tidak boleh ada yang datang terlambat esok hari. Tamunya yaitu seorang pejabat terkenal, maka dari itu semua karyawan dikumpulkan untuk melakukan persiapan besar untuk esok hari. Keesokan harinya hari besar pun tiba, sial bagi anita karena dia bangun kesiangan
Anita : ya ampun sudah jam 7 lebih, aku kesingan, bisa gawat ini
Akhirnya anita pun bergegas dan sambil terburu-buru mempersiapkan diri seadanya. Dia pun tidak punya waktu untuk menata rambutnya yang panjang dengan rapih karena akan memakan waktu yang lama, hanya diikat dengan sekedar saja. Anita pun sampai direstoran. Sesampainya direstoran
Anita : maaf pak saya telat
Bu rani : kamu ini sudah dikasih tau jangan telat malah telat! Yasudah sana cepat kerja
Anita : iya bu
Dengan wajah cemas anita pun melakukan pekerjaannya. Pekerjaanya kali ini untuk mengantarkan makanan kepada pejabat yang datang. Pada saat anita akan mengantarkan makanannya, rambut anita pun terurai karena tidak mengikat rambutnya dengan benar
Anita : duh gawat, kenapa malah terurai disaat yang seperti ini, kalo ketauan bu rani bisa bahaya ini.
Beruntung pada saat itu tidak ada yang melihatnya dan anita pun bergegas mengikat rambutnya kembali. Makanan pun sudah diantarkan kemeja pejabat tersebut. Pada saat pejabat itu sedang makan, raut muka pejabat itu berubah, dia menyuruh pelayan untuk memanggil atasan dan pemilik restoran tersebut, para karyawan hanya bisa melihat sari kejauhan, terlihat sang pejabat tersebut sedikit marah, bu rani dan pak doni berulang kali meminta maaf. Para karyawan sama sekali tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi.
Setelah pejabat itu pulang restoran lamgsung tutup dan semua karyawan dikumpulkan kembali. Disitu ada pak doni dengan wajah kesal menahan amarah
Pak doni : memalukan sekali! Baru kali ini hal ini terjadi, kalian tau apa yang terjadi ?!
Semua karyawan hanya bisa tertunduk, tidak ada yang berani menjawab
Pak doni : yang terjadi adalah ada 2 helai rambut di piring pak pejabat, nih rambutnya! *sambil memegang kantong plastik kecil berisi dua helai rambut*
Pak doni : kita ini restoran profesional dan seharusnya semua steril dan higenis kenapa ini bisa terjadi ?! Tadi bapak pejabat marah kepada saya, untung saja dia tidak akan membesar-besar kan masalah ini. Siapa yang mengantarkan makanan tadi ?!
Tidak ada karyawan yang menjawab, dan pak doni mengulangi pertanyaan yang sama dengan nada penuh amarah. Dan akhirnya ada seseorang yang mengangkat tangan, dan ternyata itu anita
Anita : saya pak yang mengantarkan makanan itu.
Ternyata itu rambut anita yang terjatuh ketika rambutnya jatuh terurai sebelum mengantarkan makanan tersebut.
Pak doni : kamu! Langsung keruangan saya!
Anita pun disuruh datang keruangan pak doni.
Anita : *dengan wajah ketakutan* saya benar2 minta maaf pak atas semua kesalahan yang terjadi, saya benar2 minta maaf
Pak doni : kamu masih betah kerja disini ? Masih mau kerja disini
Anita dengan memelas menjawab
Anita : masih pak, tolong jangan keluarin saya, saya bingung nanti cari kerja dimana lagi
Pak doni : oke kamu boleh bekerja disini, tapi kamu harus menerima hukuman atas apa yang terjadi
Anita hanya bisa menunduk, dia tau kalo itu kelalainnya
Pak doni : ini semua terjadi karena rambut panjang kamu, kalo ga bisa ngurusnya ga usah berambut panjang!
Anita : iya pak saya minta maaf, tadi saya terburu-buru jadi tidak sempat merapihkan rambut saya
Pak doni : tidak ada alasan lagi! Kalo kamu masih mau bekerja disini kamu akan menerima hukuman, tapi kalo tidak terima dengan hukumannya kamu boleh keluar
Anita : saya akan terima hukuman atas kesalahan saya pak
Pak doni pun beranjak dari tempat duduk nya, dan dia mengambil sebuah gunting dari dalam laci meja kerjanya. Anita pun terkaget saat pak doni mengambil gunting
Anita : pak buat apa gunting itu ? *dengan nada gemetar*
Pak doni : tentu saja buat potong rambut panjang kamu itu, ini semua tidak akan terjadi kalo engga karena rambut panjang kamu itu
Anita pun sontak kaget dan sangat ketakutan, pak doni langsung menghampiri anita
Pak doni : sekarang buka gelungan kamu!
Anita : pak saya mohon jangan, saya bakal terima hukuman apa saja asal jangan rambut saya pak *anita pun menangis
Pak doni : kamu masih mau bekerja disini kan ?! Yasudah terima saja ini hukuman buat kamu
Pak doni pun berdiri dibalakang anita. Kare na anita menolak untuk membuka gelungannya, akhirnya pak doni melakukannya sendiri
Anita : pak saya mohon jangan *sambil memegang gelunngannya dan berusaha menghindar dari tangan pak doni yang akan membuka gelungannya
Pak doni pun tambah marah
Pak doni : diam kamu! Kamu sudah bikin malu nama restoran saya, sekarang terima hukumannya.
Karena ketakutan akhirnya anita melepas gelungannya, pak doni langsung menyuruh anita untuk mengikat nya dalam bentuk ponytail, anita pun mengikuti perkataam pak doni, anita mengikat nya tepat diatas pundaknya. Tanpa basa basi lagi, tenyata pak doni malah menaikan ikatan rambut anita menjadi diatas leher, pak doni menjabaknya hingga kepala anita menghadap keatas, dan langsung saja *kress..kress..kress* dengan kasarnya pak doni menggunting rambut anita tepat diatas kuncirannya. Anita hanya bisa tertunduk lesu dan menangis sambil memegang rambutnya yang sedang dipotong oleh pak doni
Anita : pak saya mohon jangan, saya syang rambut saya
Pak doni : sudah terlambat! Rambut kamu sebentar lagi beres saya potong
Dan akhirnya terpotong lah rambut anita, pak doni memegang ponytail panjang milik anita. Anita hanya bisa menangis dan meraba-raba rambutnya yang tidak beraturan kini sudah terpotong sangat pendek.
Pak doni : kamu tetap boleh bekerja disini tapi ini hukuman kamu! Saya sudah selesai urusan dengan kamu, sekarang kamu boleh keluar
Anita pun keluar dengan wajah penuh air mata, pundaknya yang penuh dengan potongan rambut kecil dan rambut pendek seleher yang tidak beraturan. Semua karyawan memperhatikannya, semua tau bahwa itu pasti ulah pak doni. Anita pun langsung beranjak pulang, ia tidak bisa berhenti menangis sepanjang jalan.
Keesokan harinya pak doni kembali mengumpulkan semua karyawan, kali ini ia memberitahukan ada peraturan baru agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi, bahwa setiap karyawan perempuan restoran tersebut wajib berambut pendek, bagi yang menolak peraturan tersebut dipersilahkan untuk meninggal restoran tersebut. Ada yang setuju dan ada yang tidak ,
karyawan perempuan sangat bingung karena mereka tidak mungkin meninggal kan pekerjaan mereka karena gajinya yang sangat tinggi, akhirnya semua karyawan setuju dengan menandatangani peraturan baru tersebut diatas materai.
Dan pak doni pun langsung memanggil satu persatu karyawan ke ruangannya. Ternyata pak doni lah yang mengeksekusi langsung rambut karyawannya dia juga ternyata seorang hairfetish
Satu persatu karyawan masuk keruangan pak doni, rambut mereka beragam dari yang panjang hanya sepundak sampai yang panjang hingga menyentuh pinggang.
Pak doni membuat standarnya sendiri bahwa rambut dianggap sudah cukup panjang apabila sudah bisa diikat atau dikuncir. Pak doni menegaskan bagi siapa saja yang terlihat rambutnya sudah panjang ataupun diikat akan langsung dipotong ditempat atau bahkan digunduli. Satu persatu karyawan masuk dengan rambut terikat dan keluar dengan wajah lesu dan ikat rambut ditangan mereka dan potongan rambut bob pendek. Terlihat kepuasan di wajah pak doni karena bisa membuat karyawannya patuh sekaligus menyalurkan hasrat hairfetishnya.
Pak doni pun memanggil bu rani, bu rani merupakan manager direstoran itu, dia berumur sekitar 32 tahun dan berjilbab.
Bu rani : ya pak ada yang bisa saya bantu ?
Pak doni : engga bu, sekarang sudah giliran ibu
Dengan wajah bingung bu rani bertanya kepada pak doni
Bu rani : giliran apa ya pak ?
Pak doni : ya tentu giliran potong rambut bu, seperti karyawan yang lain
Bu rani : tapi kan pak saya berjilbab ?,Bu rani pun kaget dan cemas
Pak doni : semua karyawan sama, tidak terkecuali yang memakai jilbab semua yang sudah menandatangani peraturan baru harus mau berambut pendek
Bu rani : tapi pak ?
Pak doni : tidak ada tapi-tapian! Sekarang buka jilbab ibu atau ibu boleh meninggalkan pekerjaan ini
Dengan terpaksa bu rani pun mulai membuka jilbabnya, pak doni pun kaget, setelah bu rani membuka jilbabnya ternyata menjuntai lah rambut bu rani yang sangat panjang hingga pantat, pak doni tak menyangka bahwa rambutnya akan sangat panjang sekali. Bu rani mulai mengikat rambut panjangnya, setelah rapih bu rani langsung mengambi posisi, dia hanya bisa pasrah menyerah kan rambutnya yang ia telah panjangkan selama 5 tahun tersebut.
Setelah melihat rambut panjang bu rani, pak doni pun semakin terangsang, hasrat hairfetishnya keluar ia berkeinginan memotong sangat pendek rambut bu rani. ia diam2 mengeluarkan clipper. Pertama pak doni memotong kuncir panjang milik bu rani *kress..kress..kresss* terpotong lah rambut panjang bu rani. Bu rani hanya tertunduk lesu. Tapi tidak berhenti sampai disitu ternyata pak doni melanjut kan aksinya. *ngengggg mulai terdengar suara clipper.
Bu rani pun panik
Bu rani : pak buat apa alat itu ?
Pak doni : ibu kan pake jilbab, jadi saya akan potong rambut ibu lebih pendek dari yang lain
Bu rani : jangan pak, sudah segini saja, ini sudah pendek pak
Tanpa memperdulikan bu rani, pak doni melanjutkan aksinya dia mulai meng clipper bagian belakang kepala bu rani, lalu ia berpindah ke sisi kiri dan kanan
Bu rani pun mulai menangis
Bu rani : pak sudah cukup pak jangan dilanjut kan lagi, rambut saya sudah sangat pendek pak
Tanpa memperdulikan kata2 bu rani, pak doni tetap menjalan kan aksinya, setelah selasai dengan clipper, pak roni melanjutkannya lagi dengan guntingnya, dari kanan kekiri pak doni terus memotong rambut bu rani. Dan akhirnya pun selesai, rambut bu rani dari yang panjang sampai pinggang kini hanya menyisakan rambut super pendek, cepak seperti potongan cowo atau kurang lebih seperti potongan rambut emma watson.
Rasa puas terpancar dari wajah pak doni. Bu rani pun mulai membersikan diri dan memakai jilbabnya kembali. Sesaat sebelum bu rani meninnggalkan ruangan, pak doni memberi sebuah amplop berisi uang. Karena merasa puas setelah tersalurkan hasrat hairfetishnya setelah memotong rambut bu rani dari panjang hingga pendek.
Bu rani : ini apa pak ? *sambil mengusap airmata nya*
Pak doni : ini bonus buat ibu karena sudah patuh pada peraturan yang saya buat, sekaligus permohonan maaf karena saya memotong rambut ibu terlalu pendek
Bu rani : terima kasih banyak pak, kalo gitu saya pamit dulu,
bu rani pun meninggalkan ruangan pak doni.
Kini diruangan lain pak doni sudah terjejer semua ponytail milik karyawannya termasuk anita dan bu rani, dan ternyata pak doni sudah memasang kamera tersembunyi diruangannya untuk merekam aksinya saat eksekusi karyawannya. Dia merasa sangat puas.
Sambil berjalan bu rani berkata dalam hati sebenarnya uang tidak cukup untuk menggantikan rambut panjang nya yang sudah terpotong. Bu rani pun sekarang kesal, tapi ia tidak bisa protes kepada pak doni. Akhirnya dia melampiaskannya pada anita, karena bu rani berfikir dia kehilangan rambut panjangnya karena kesalahan anita. Dengan wajah cemberut Bu rani pun menghampiri anita yang sedang bekerja
Bu rani : anita, kamu jangan pulang dulu nanti setelah bekerja, saya ada urusan dengan kamu
Dengan wajah bingung anita hanya bisa meng iya kan nya. Setelah beres bekerja dan semua karyawan sudah pulang anita pun langsung datang ke ruangan bu rani. Ternyata disitu ada dua orang karyawan laki2 dan bu anita
Anita : permisi bu, ibu ada perlu dengan saya ?
Bu rani : iya, duduk kamu
Anita pun mengikuti kata2 bu rani. Sesaat setelah anita duduk,ternyata karyawan laki2 itu langsung memegang kedua tangan anita dan mengikatnya.
Dengan wajah bingung dan ketakutan anita meronta2, mencoba melepaskan ikatan
Anita : apa-apaan ini bu ?!
Bu rani pun menyuruh keluar dua karyawan lelaki itu dan mengunci pintunya
Bu rani : diam kamu!
bu rani pun membuka jilbabnya
Bu rani : liat rambut saya! Jadi cepak seperti ini gara2 kamu!
Anita : tapi saya salah apa bu ?
Bu rani : karena kesalahan kamu waktu itu pak doni jadi membuat peraturan bahwa setiap karyawan perempuan wajib berambut pendek tidak terkecuali saya yang memakai jilbab, dan tadi pak doni baru saja mengeksekusi rambut saya jadi cepak seperti ini dan hanya saya yang dipotong cepak seperti ini. Sekarang giliran kamu, rambut kamu harus lebih pendek dari saya!,
Ternyata bu rani berencana untuk menggunduli anita dan bu rani sudah mempersiapkan clipper diruangannya. Bu rani pun kini berdiri dibelakang tubuh anita yang duduk dan terikat. Anita hanya bisa menangis dan meronta-ronta, dia memohon agar dilepaskan. Denga kesal bu rani pun mejambak rambut anita yang hanya sebatas leher, dan mulai menggunakan clippernya
Bu rani : ini semua gara2 kamu, sekarang rasain nih!
*ngenggg* bu rani mulai dari bagian kanan kepala anita, sedikit demi sedikit rambut anita pun berjatuhan ke lantai, anita hanya bisa menangis dan menyaksikan rambutnya digundul oleh bu rani. Sudah setengah bagian kepala anita botak, kini bu rani pindah kebagian lainnya, dengan kasar nya bu rani bolak-balik diatas kepala anita menggunakan clippernya, bu rani tidak akan berhenti sampai tidak ada sehelai rambut pun di kepala anita. Setelah beberapa menit kini habis sudah rambut anita, tapi bu rani tidak berhenti sampai disitu dia mengeluarkan cream cukur dan alat pencukur jenggot. Bu rani pun mengoleskan cream cukur ke kepala anita dan dia mulai menggunakan pisau cukur jenggotnya
Bu rani : sekalian saja biar kinclong kepala kamu! *sambil tersenyum puas*
Selesai lah sudah eksekusi gundul anita oleh bu rani. Bu rani pun melepaskan ikatan tangan anita dan emninggalkannya. Anita terkulai lemas, hanya bisa menangis, memeluk dan menciumi rambutnya yang telah berjatuhan. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga dua hari yang lalu rambut anita dari sepinggang dipotong pendek hingga leher oleh pak doni, dan sekarang rambutnya tidak bersisa digunduli oleh bu rani yang kesal kepadanya.
Setelah itu rani tetap bekerja direstoran itu tapi sekarang menggunakan jilbab, untuk menutupi kepala gundulnya. Dan peraturan itu pun tetap berlaku, kini tidak ada lagi karyawan perempuan yang berani memanjakan rambutnya, setiap kali sudah dirasa pankang oleh pak doni, ia langsung memanggil karyawannya ke ruangannya untuk dieksekusi.
Tamu nya dari mulai selebritis hingga pejabat-pejabat, dan terkenal di didalam maupun luar negeri. Tak heran bila pelayanan disana semua harus serba profesional. Beruntung bagi pendatang seperti anita bisa diterima bekerja di restoran itu karena gajinya yang sangat besar untuk ukuran seorang pelayan restoran, mungkin karena restoran ini restoran besar. Pemiliknya adalah pak doni, seorang bos besar yang memiliki usaha dimana2. Ia terkenal tegas dan sangat disiplin, tak heran banyak karyawan yang takut dan selalu patuh dengan perintahnya.
Sudah 3 bulan anita bekerja direstoran tersebut. Dan pada hari itu atasan bu rani nya mengumpulkan seluruh karyawan untuk berkumpul, untuk menginformasikan bahwa restoran tersebut akan kedatangan tamu spesial maka dari itu semua karyawan tidak boleh ada yang datang terlambat esok hari. Tamunya yaitu seorang pejabat terkenal, maka dari itu semua karyawan dikumpulkan untuk melakukan persiapan besar untuk esok hari. Keesokan harinya hari besar pun tiba, sial bagi anita karena dia bangun kesiangan
Anita : ya ampun sudah jam 7 lebih, aku kesingan, bisa gawat ini
Akhirnya anita pun bergegas dan sambil terburu-buru mempersiapkan diri seadanya. Dia pun tidak punya waktu untuk menata rambutnya yang panjang dengan rapih karena akan memakan waktu yang lama, hanya diikat dengan sekedar saja. Anita pun sampai direstoran. Sesampainya direstoran
Anita : maaf pak saya telat
Bu rani : kamu ini sudah dikasih tau jangan telat malah telat! Yasudah sana cepat kerja
Anita : iya bu
Dengan wajah cemas anita pun melakukan pekerjaannya. Pekerjaanya kali ini untuk mengantarkan makanan kepada pejabat yang datang. Pada saat anita akan mengantarkan makanannya, rambut anita pun terurai karena tidak mengikat rambutnya dengan benar
Anita : duh gawat, kenapa malah terurai disaat yang seperti ini, kalo ketauan bu rani bisa bahaya ini.
Beruntung pada saat itu tidak ada yang melihatnya dan anita pun bergegas mengikat rambutnya kembali. Makanan pun sudah diantarkan kemeja pejabat tersebut. Pada saat pejabat itu sedang makan, raut muka pejabat itu berubah, dia menyuruh pelayan untuk memanggil atasan dan pemilik restoran tersebut, para karyawan hanya bisa melihat sari kejauhan, terlihat sang pejabat tersebut sedikit marah, bu rani dan pak doni berulang kali meminta maaf. Para karyawan sama sekali tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi.
Setelah pejabat itu pulang restoran lamgsung tutup dan semua karyawan dikumpulkan kembali. Disitu ada pak doni dengan wajah kesal menahan amarah
Pak doni : memalukan sekali! Baru kali ini hal ini terjadi, kalian tau apa yang terjadi ?!
Semua karyawan hanya bisa tertunduk, tidak ada yang berani menjawab
Pak doni : yang terjadi adalah ada 2 helai rambut di piring pak pejabat, nih rambutnya! *sambil memegang kantong plastik kecil berisi dua helai rambut*
Pak doni : kita ini restoran profesional dan seharusnya semua steril dan higenis kenapa ini bisa terjadi ?! Tadi bapak pejabat marah kepada saya, untung saja dia tidak akan membesar-besar kan masalah ini. Siapa yang mengantarkan makanan tadi ?!
Tidak ada karyawan yang menjawab, dan pak doni mengulangi pertanyaan yang sama dengan nada penuh amarah. Dan akhirnya ada seseorang yang mengangkat tangan, dan ternyata itu anita
Anita : saya pak yang mengantarkan makanan itu.
Ternyata itu rambut anita yang terjatuh ketika rambutnya jatuh terurai sebelum mengantarkan makanan tersebut.
Pak doni : kamu! Langsung keruangan saya!
Anita pun disuruh datang keruangan pak doni.
Anita : *dengan wajah ketakutan* saya benar2 minta maaf pak atas semua kesalahan yang terjadi, saya benar2 minta maaf
Pak doni : kamu masih betah kerja disini ? Masih mau kerja disini
Anita dengan memelas menjawab
Anita : masih pak, tolong jangan keluarin saya, saya bingung nanti cari kerja dimana lagi
Pak doni : oke kamu boleh bekerja disini, tapi kamu harus menerima hukuman atas apa yang terjadi
Anita hanya bisa menunduk, dia tau kalo itu kelalainnya
Pak doni : ini semua terjadi karena rambut panjang kamu, kalo ga bisa ngurusnya ga usah berambut panjang!
Anita : iya pak saya minta maaf, tadi saya terburu-buru jadi tidak sempat merapihkan rambut saya
Pak doni : tidak ada alasan lagi! Kalo kamu masih mau bekerja disini kamu akan menerima hukuman, tapi kalo tidak terima dengan hukumannya kamu boleh keluar
Anita : saya akan terima hukuman atas kesalahan saya pak
Pak doni pun beranjak dari tempat duduk nya, dan dia mengambil sebuah gunting dari dalam laci meja kerjanya. Anita pun terkaget saat pak doni mengambil gunting
Anita : pak buat apa gunting itu ? *dengan nada gemetar*
Pak doni : tentu saja buat potong rambut panjang kamu itu, ini semua tidak akan terjadi kalo engga karena rambut panjang kamu itu
Anita pun sontak kaget dan sangat ketakutan, pak doni langsung menghampiri anita
Pak doni : sekarang buka gelungan kamu!
Anita : pak saya mohon jangan, saya bakal terima hukuman apa saja asal jangan rambut saya pak *anita pun menangis
Pak doni : kamu masih mau bekerja disini kan ?! Yasudah terima saja ini hukuman buat kamu
Pak doni pun berdiri dibalakang anita. Kare na anita menolak untuk membuka gelungannya, akhirnya pak doni melakukannya sendiri
Anita : pak saya mohon jangan *sambil memegang gelunngannya dan berusaha menghindar dari tangan pak doni yang akan membuka gelungannya
Pak doni pun tambah marah
Pak doni : diam kamu! Kamu sudah bikin malu nama restoran saya, sekarang terima hukumannya.
Karena ketakutan akhirnya anita melepas gelungannya, pak doni langsung menyuruh anita untuk mengikat nya dalam bentuk ponytail, anita pun mengikuti perkataam pak doni, anita mengikat nya tepat diatas pundaknya. Tanpa basa basi lagi, tenyata pak doni malah menaikan ikatan rambut anita menjadi diatas leher, pak doni menjabaknya hingga kepala anita menghadap keatas, dan langsung saja *kress..kress..kress* dengan kasarnya pak doni menggunting rambut anita tepat diatas kuncirannya. Anita hanya bisa tertunduk lesu dan menangis sambil memegang rambutnya yang sedang dipotong oleh pak doni
Anita : pak saya mohon jangan, saya syang rambut saya
Pak doni : sudah terlambat! Rambut kamu sebentar lagi beres saya potong
Dan akhirnya terpotong lah rambut anita, pak doni memegang ponytail panjang milik anita. Anita hanya bisa menangis dan meraba-raba rambutnya yang tidak beraturan kini sudah terpotong sangat pendek.
Pak doni : kamu tetap boleh bekerja disini tapi ini hukuman kamu! Saya sudah selesai urusan dengan kamu, sekarang kamu boleh keluar
Anita pun keluar dengan wajah penuh air mata, pundaknya yang penuh dengan potongan rambut kecil dan rambut pendek seleher yang tidak beraturan. Semua karyawan memperhatikannya, semua tau bahwa itu pasti ulah pak doni. Anita pun langsung beranjak pulang, ia tidak bisa berhenti menangis sepanjang jalan.
Keesokan harinya pak doni kembali mengumpulkan semua karyawan, kali ini ia memberitahukan ada peraturan baru agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi, bahwa setiap karyawan perempuan restoran tersebut wajib berambut pendek, bagi yang menolak peraturan tersebut dipersilahkan untuk meninggal restoran tersebut. Ada yang setuju dan ada yang tidak ,
karyawan perempuan sangat bingung karena mereka tidak mungkin meninggal kan pekerjaan mereka karena gajinya yang sangat tinggi, akhirnya semua karyawan setuju dengan menandatangani peraturan baru tersebut diatas materai.
Dan pak doni pun langsung memanggil satu persatu karyawan ke ruangannya. Ternyata pak doni lah yang mengeksekusi langsung rambut karyawannya dia juga ternyata seorang hairfetish
Satu persatu karyawan masuk keruangan pak doni, rambut mereka beragam dari yang panjang hanya sepundak sampai yang panjang hingga menyentuh pinggang.
Pak doni membuat standarnya sendiri bahwa rambut dianggap sudah cukup panjang apabila sudah bisa diikat atau dikuncir. Pak doni menegaskan bagi siapa saja yang terlihat rambutnya sudah panjang ataupun diikat akan langsung dipotong ditempat atau bahkan digunduli. Satu persatu karyawan masuk dengan rambut terikat dan keluar dengan wajah lesu dan ikat rambut ditangan mereka dan potongan rambut bob pendek. Terlihat kepuasan di wajah pak doni karena bisa membuat karyawannya patuh sekaligus menyalurkan hasrat hairfetishnya.
Pak doni pun memanggil bu rani, bu rani merupakan manager direstoran itu, dia berumur sekitar 32 tahun dan berjilbab.
Bu rani : ya pak ada yang bisa saya bantu ?
Pak doni : engga bu, sekarang sudah giliran ibu
Dengan wajah bingung bu rani bertanya kepada pak doni
Bu rani : giliran apa ya pak ?
Pak doni : ya tentu giliran potong rambut bu, seperti karyawan yang lain
Bu rani : tapi kan pak saya berjilbab ?,Bu rani pun kaget dan cemas
Pak doni : semua karyawan sama, tidak terkecuali yang memakai jilbab semua yang sudah menandatangani peraturan baru harus mau berambut pendek
Bu rani : tapi pak ?
Pak doni : tidak ada tapi-tapian! Sekarang buka jilbab ibu atau ibu boleh meninggalkan pekerjaan ini
Dengan terpaksa bu rani pun mulai membuka jilbabnya, pak doni pun kaget, setelah bu rani membuka jilbabnya ternyata menjuntai lah rambut bu rani yang sangat panjang hingga pantat, pak doni tak menyangka bahwa rambutnya akan sangat panjang sekali. Bu rani mulai mengikat rambut panjangnya, setelah rapih bu rani langsung mengambi posisi, dia hanya bisa pasrah menyerah kan rambutnya yang ia telah panjangkan selama 5 tahun tersebut.
Setelah melihat rambut panjang bu rani, pak doni pun semakin terangsang, hasrat hairfetishnya keluar ia berkeinginan memotong sangat pendek rambut bu rani. ia diam2 mengeluarkan clipper. Pertama pak doni memotong kuncir panjang milik bu rani *kress..kress..kresss* terpotong lah rambut panjang bu rani. Bu rani hanya tertunduk lesu. Tapi tidak berhenti sampai disitu ternyata pak doni melanjut kan aksinya. *ngengggg mulai terdengar suara clipper.
Bu rani pun panik
Bu rani : pak buat apa alat itu ?
Pak doni : ibu kan pake jilbab, jadi saya akan potong rambut ibu lebih pendek dari yang lain
Bu rani : jangan pak, sudah segini saja, ini sudah pendek pak
Tanpa memperdulikan bu rani, pak doni melanjutkan aksinya dia mulai meng clipper bagian belakang kepala bu rani, lalu ia berpindah ke sisi kiri dan kanan
Bu rani pun mulai menangis
Bu rani : pak sudah cukup pak jangan dilanjut kan lagi, rambut saya sudah sangat pendek pak
Tanpa memperdulikan kata2 bu rani, pak doni tetap menjalan kan aksinya, setelah selasai dengan clipper, pak roni melanjutkannya lagi dengan guntingnya, dari kanan kekiri pak doni terus memotong rambut bu rani. Dan akhirnya pun selesai, rambut bu rani dari yang panjang sampai pinggang kini hanya menyisakan rambut super pendek, cepak seperti potongan cowo atau kurang lebih seperti potongan rambut emma watson.
Rasa puas terpancar dari wajah pak doni. Bu rani pun mulai membersikan diri dan memakai jilbabnya kembali. Sesaat sebelum bu rani meninnggalkan ruangan, pak doni memberi sebuah amplop berisi uang. Karena merasa puas setelah tersalurkan hasrat hairfetishnya setelah memotong rambut bu rani dari panjang hingga pendek.
Bu rani : ini apa pak ? *sambil mengusap airmata nya*
Pak doni : ini bonus buat ibu karena sudah patuh pada peraturan yang saya buat, sekaligus permohonan maaf karena saya memotong rambut ibu terlalu pendek
Bu rani : terima kasih banyak pak, kalo gitu saya pamit dulu,
bu rani pun meninggalkan ruangan pak doni.
Kini diruangan lain pak doni sudah terjejer semua ponytail milik karyawannya termasuk anita dan bu rani, dan ternyata pak doni sudah memasang kamera tersembunyi diruangannya untuk merekam aksinya saat eksekusi karyawannya. Dia merasa sangat puas.
Sambil berjalan bu rani berkata dalam hati sebenarnya uang tidak cukup untuk menggantikan rambut panjang nya yang sudah terpotong. Bu rani pun sekarang kesal, tapi ia tidak bisa protes kepada pak doni. Akhirnya dia melampiaskannya pada anita, karena bu rani berfikir dia kehilangan rambut panjangnya karena kesalahan anita. Dengan wajah cemberut Bu rani pun menghampiri anita yang sedang bekerja
Bu rani : anita, kamu jangan pulang dulu nanti setelah bekerja, saya ada urusan dengan kamu
Dengan wajah bingung anita hanya bisa meng iya kan nya. Setelah beres bekerja dan semua karyawan sudah pulang anita pun langsung datang ke ruangan bu rani. Ternyata disitu ada dua orang karyawan laki2 dan bu anita
Anita : permisi bu, ibu ada perlu dengan saya ?
Bu rani : iya, duduk kamu
Anita pun mengikuti kata2 bu rani. Sesaat setelah anita duduk,ternyata karyawan laki2 itu langsung memegang kedua tangan anita dan mengikatnya.
Dengan wajah bingung dan ketakutan anita meronta2, mencoba melepaskan ikatan
Anita : apa-apaan ini bu ?!
Bu rani pun menyuruh keluar dua karyawan lelaki itu dan mengunci pintunya
Bu rani : diam kamu!
bu rani pun membuka jilbabnya
Bu rani : liat rambut saya! Jadi cepak seperti ini gara2 kamu!
Anita : tapi saya salah apa bu ?
Bu rani : karena kesalahan kamu waktu itu pak doni jadi membuat peraturan bahwa setiap karyawan perempuan wajib berambut pendek tidak terkecuali saya yang memakai jilbab, dan tadi pak doni baru saja mengeksekusi rambut saya jadi cepak seperti ini dan hanya saya yang dipotong cepak seperti ini. Sekarang giliran kamu, rambut kamu harus lebih pendek dari saya!,
Ternyata bu rani berencana untuk menggunduli anita dan bu rani sudah mempersiapkan clipper diruangannya. Bu rani pun kini berdiri dibelakang tubuh anita yang duduk dan terikat. Anita hanya bisa menangis dan meronta-ronta, dia memohon agar dilepaskan. Denga kesal bu rani pun mejambak rambut anita yang hanya sebatas leher, dan mulai menggunakan clippernya
Bu rani : ini semua gara2 kamu, sekarang rasain nih!
*ngenggg* bu rani mulai dari bagian kanan kepala anita, sedikit demi sedikit rambut anita pun berjatuhan ke lantai, anita hanya bisa menangis dan menyaksikan rambutnya digundul oleh bu rani. Sudah setengah bagian kepala anita botak, kini bu rani pindah kebagian lainnya, dengan kasar nya bu rani bolak-balik diatas kepala anita menggunakan clippernya, bu rani tidak akan berhenti sampai tidak ada sehelai rambut pun di kepala anita. Setelah beberapa menit kini habis sudah rambut anita, tapi bu rani tidak berhenti sampai disitu dia mengeluarkan cream cukur dan alat pencukur jenggot. Bu rani pun mengoleskan cream cukur ke kepala anita dan dia mulai menggunakan pisau cukur jenggotnya
Bu rani : sekalian saja biar kinclong kepala kamu! *sambil tersenyum puas*
Selesai lah sudah eksekusi gundul anita oleh bu rani. Bu rani pun melepaskan ikatan tangan anita dan emninggalkannya. Anita terkulai lemas, hanya bisa menangis, memeluk dan menciumi rambutnya yang telah berjatuhan. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga dua hari yang lalu rambut anita dari sepinggang dipotong pendek hingga leher oleh pak doni, dan sekarang rambutnya tidak bersisa digunduli oleh bu rani yang kesal kepadanya.
Setelah itu rani tetap bekerja direstoran itu tapi sekarang menggunakan jilbab, untuk menutupi kepala gundulnya. Dan peraturan itu pun tetap berlaku, kini tidak ada lagi karyawan perempuan yang berani memanjakan rambutnya, setiap kali sudah dirasa pankang oleh pak doni, ia langsung memanggil karyawannya ke ruangannya untuk dieksekusi.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya